• April 17, 2025
Pesona Desa Wisata Ngilngof Miliki Pantai Terhalus di Dunia

Pesona Desa Wisata Ngilngof Miliki Pantai Terhalus di Dunia

Destinasi wisata desa yang dapat mengoptimalkan potensinya, kini tidak kalah menarik dengan di kota. Desa wisata Ngilngof salah satunya, terletak di Kepulauan Kei, Kecamatan Manyeuw, Maluku Tenggara, banyak diminati masyarakat.

Mulai dari wisatawan domestik hingga mancanegara tertarik mengunjungi desa Ngilngof. Berikut akan dijelaskan keistimewaan dari potensi yang dimiliki desa satu ini hingga memiliki daya tarik tersendiri.

Potensi Desa Wisata Ngilngof Bagi Sektor Pariwisata

Pesona Desa Wisata Ngilngof hidden gems yang miliki pantai terhalus di dunia, sekumpulan dari pulau indah jadi daya tarik utama destinasinya.

Desa Ngilngof terkenal dengan Pantai Ngrabloat sepanjang 3 km, disertai butiran pasir lembut dan halus. Bahkan, dinobatkan oleh National Geographic sebagai pasir putih terhalus di Indonesia, Asia, dan Dunia.

Destinasi satu ini kaya akan potensi alamnya, menjadi tempat sekumpulan wisata menarik. Mulai dari hutan mangrove, danau, bukit, pulau-pulau, kuliner, wisata religi, atraksi seni budaya, dan lainnya.

Desa wisata Ngilngof sendiri sudah diminati para pelancong sejak tahun 1990-an. Sebagian besar pengunjung dayang menggunakan perahu layar (yatch). Sementara, arti kata “Ngilgof” yakni “pesona indah senja sehangat fajar”.

Pemberian arti nama tersebut mengacu terhadap lokasi yang memiliki banyak keindahan alamnya dan menjadi keunggulan desa tepi pantai ini. Pengembangan sektor pariwisata dimulai sejak tahun 2022.

Pengembangan dilakukan guna memaksimalkan potensi pariwisata yang bersih dan sehat bagi para pelancong yang datang. Hingga kini, desa Ngilngof menjadi salah satu destinasi Andalan di Maluku.

Destinasinya Bagian dari Sekumpulan Pantai yang Indah

Daya tarik utama desa wisata Ngilngof terletak pada panorama alamnya yang indah. Letaknya di Kepulauan Kei dan menjadi rumah bagi beberapa pantai berpasir putih, diantaranya Pantai Ngurbloat, Guardian, dan Yena.

1. Pantai Ngrabloat

Pantainya dikenal dengan pasir putihnya yang halus, sebagai salah satu destinasi terunggul di Kepulauan Kei. Ombaknya tidak terlalu besar, arusnya tidak begitu kuat, dan pantainya landai, jadi aman untuk berenang.

Tidak hanya berenang, Anda bisa melakukan aktivitas lainnya. Mulai dari menyelam, bermain pasir, hingga berjalan-jalan di sekitar pantai. Anda juga bisa menyewa perahu untuk berkeliling pantai sekitar Rp 200 ribu.

2. Pantai Nguarfaruan

Lokasinya berada tepat di depan desa wisata Ngilngof, di sekelilingnya terdapat pohon kelapa. Terdapat pembatas antara area pantai dengan desa, pengunjung bisa menikmati segarnya embusan angin.

Saat air sedang surut, Anda bisa berjalan-jalan hampir mencapai tengah laut. Biasanya, pada hari kamis, banyak warga sekitar duduk di area perbatasan desa dengan tepi pantai.

3. Pantai Yenroa

Menawarkan keunikan alam tersendiri, bagi wisatawan yang berkunjung dapat menjelajahi wisata edukasi mangrove. Ketika berkunjung di saat air sedang pasang, wisatawan bisa berenang, berkeliling, atau memancing.

Namun, jika airnya sudah surut, para pengunjung bisa melihat warga setempat mencari ikan sembari berjalan di atasnya. Hal itu dikarenakan keadaan pantainya tengah dangkal dan kering.

Mencoba Kuliner Lokal Khas Warga Setempat

Desa wisata Ngilngof terlihat asri, usaha tersebut ditunjukkan oleh warga lokal agar terhindar dari abrasi pantai dan mampu melestarikan terumbu karang. Partisipasi dari warga tentunya turut mendukung terjaganya potensi alam.

Selain keindahan alam, potensi lainnya tidak kalah penting untuk dicoba ialah kuliner lokal khas warga setempat. Terdapat beberapa hidangan lokal yang dapat dicoba oleh para pengunjung yang datang.

Seperti, olahan khas bernama pisang embal, “embal”termasuk jenis ketela pohon yang kemudian diolah menjadi tepung. Lalu, olahan ini nantinya akan dibungkus dengan menggunakan daun pisang.

Sensasi rasanya manis dan sedikit asam, ditambah ada bau wangi dari daun pisangnya. Olahan khas lokal lainnya berasal dari berbagai jenis umbi-umbian yang dikupas, kemudian dibelah, serta dimasukkan ke wajan.

Wajan yang dipakai sudah harus dipanaskan, saat proses memanaskan tersebut menggunakan minyak kelapa. Namun, ada cara mengolah umbi-umbian dengan teknik merebusnya dan tidak dibungkus daun kelapa.

Perjalanan Menuju Desa Wisata Ngilngof Hingga Bermalam di Homestay

Bagi para wisatawan yang ingin berkunjung hingga menginap, tersedia homestay. Anda bisa bermalam di tepi pantai. Homestay ini berlokasi di Pantai Ngurbloat, enam homestay disediakan untuk wisatawan.

Harga yang ditawarkan bermalam di homestay sekitar Rp 150 ribu – Rp 200 ribu per harinya. Hal menarik lainnya, terdapat atraksi seni dan budaya di Ngilngof.

Jika beruntung, Anda dapat menyaksikan atraksinya ketika berkunjung. Jika ingin berkunjung ke desa wisata Ngilngof, pengunjung bisa membeli tiket kapal. Kemudian, menyeberang melewati lintasan Tayando pada Pulai Kei Besar.

Lalu, menuju Tual di Pulai Kei kecil, Anda perlu memesan tiket di loket Pelabuhan Tual atau Tayando. Jam operasional kapal pukul 09.00 WIT, 14.00 WIT, 16.30 WIT, dan 19.00 WIT.

Untuk jarak tempuh dari Bandara Langgur menuju destinasinya harus menempuh perjalanan sejauh 24 km atau membutuhkan waktu sekitar 35 menit. Bandara Langgur juga dikenal dengan Bandara Karel Sadsuitubun.

Perkembangan pariwisata yang memanfaatkan potensi kekayaan alam desa seperti Ngilngof justru menjadi pemasukan bagi warga setempat. Desa wisata Ngilngof salah satu destinasi hidden gems yang belum banyak diketahui.