
Ketahui Ini 9 Fungsi Lampu Indikator Check Engine pada Mobil
Fungsi lampu indikator check engine sebenarnya cukup beragam. Lampu ini merupakan indikator penting yang dirancang untuk memberitahu pengemudi mengenai potensi masalah pada sistem mesin kendaraan.
Lampu tersebut akan terhubung dengan sistem On-Board Diagnostics (OBD). Di mana dapat memonitor berbagai komponen untuk memastikan semuanya bekerja dengan lebih baik.
Berikut Fungsi Lampu Indikator Check Engine
Ketika ada kerusakan, maka sistem OBD akan mengaktifkan lampu check engine. Meski lampu ini dapat menyala karena masalah kecil, seperti sensor gagal, namun dapat menandakan masalah serius yang mempengaruhi kinerja kendaraan.
Pemindaian kode akan menggunakan alat OBD untuk mengidentifikasi masalah tersebut. Berikut penjelasan mengenai fungsi utama lampu indikator check engine, antara lain:
1. Peringatan Dini Masalah Mesin
Lampu check engine atau malfunction indicator lamp (MIL) ini berfungsi sebagai sistem peringatan dini untuk mendeteksi masalah pada mesin. Saat sistem OBD telah menemukan masalah pada komponen utama, seperti sistem pembakaran, maka lampu ini akan menyala.
Hal tersebut memungkinkan pengemudi untuk mengetahui adanya potensi kerusakan sebelum masalah menjadi lebih serius. Jadi, Anda dapat menghindari biaya perbaikan yang mahal.
2. Mendeteksi Masalah Emisi
Salah satu fungsi utama dari lampu indikator check engine untuk memantau sistem emisi kendaraan. Apabila ada masalah yang menyebabkan kendaraan mengeluarkan gas buang melebihi ambang batas.
Misalnya seperti kegagalan pada catalytic converter, maka lampu akan menyala. Hal tersebut untuk membantu menjaga kendaraan tetap ramah lingkungan serta mematuhi standar emisi yang ditetapkan.
3. Memantau Sistem Pengapian dan Pembakaran
Lampu indikator check engine juga berperan penting dalam mendeteksi gangguan pada sistem pengapian dan pembakaran. Misalnya saja seperti kegagalan busi atau koil pengapian.
Masalah tersebut dapat mempengaruhi kinerja mesin, menyebabkan suara kasar, serta menurunkan efisiensi bahan bakar. Melalui adanya MIL, maka pengemudi bisa segera mengambil tindakan untuk memperbaiki masalah tersebut.
4. Memastikan Sensor Berfungsi dengan Baik
Biasanya, kendaraan modern telah dilengkapi dengan berbagai macam sensor. Misalnya saja seperti sensor MAF (Mass Air Flow), sensor tekanan bahan bakar, serta sensor suhu mesin.
Lampu indikator check engine akan menyala apabila ada sensor yang tidak berfungsi atau mengirimkan data tidak akurat. Dengan begitu, pengemudi bisa segera memeriksa atau mengganti sensor yang rusak.
5. Mendeteksi Masalah pada Sistem Transmisi
Selain mesin, tentu lampu check engine juga akan mendeteksi langsung masalah pada sistem transmisi otomatis. Gangguan seperti tekanan fluida yang tidak normal atau slip transmisi dapat mempengaruhi kinerja kendaraan secara menyeluruh.
Lampu indikator check engine ini nantinya akan memberikan peringatan. Jadi, pengemudi dapat langsung memperbaiki masalah tersebut sebelum kerusakan semakin parah.
6. Mengidentifikasi Kegagalan pada Sistem Bahan Bakar
Sistem bahan bakar, seperti pompa bahan bakar, injektor, serta filter bahan bakar, merupakan komponen sangat penting dalam kendaraan.
Apabila terjadi gangguan, seperti tekanan bahan bakar rendah atau injektor yang tersumbat, maka lampu indikator check engine akan menyala.
Hal tersebut dapat membantu pengemudi mengatasi masalah yang akan mengurangi efisiensi bahan bakar atau menyebabkan mesin mati mendadak.
7. Memberikan Kode Diagnostik untuk Mekanik
Ketika lampu indikator check engine menyala, maka sistem OBD juga akan menyimpan kode diagnostik (DTC) yang berkaitan dengan masalah tersebut.
Kode tersebut nantinya juga dapat diakses oleh mekanik dengan menggunakan perangkat scan OBD. Dengan kode tersebut, mekanik ini bisa dengan mudah mengidentifikasi masalah spesifik pada kendaraan dan memperbaikinya secara efisien.
8. Mengatur Kinerja Mesin Agar Lebih Efisien
MIL tidak hanya berfungsi untuk mendeteksi masalah, namun juga akan membantu kendaraan menjaga kinerja mesin tetap efisien. Apabila ada masalah yang mempengaruhi efisiensi bahan bakar atau pembakaran, maka MIL akan menyala sebagai peringatan.
Hal tersebut juga dapat mencegah kendaraan beroperasi dalam kondisi tidak efisien. Selain itu, menghindari peningkatan konsumsi bahan bakar yang dapat merugikan pengemudi secara finansial.
Hanya dengan mengetahui masalah lebih awal, maka pengemudi bisa melakukan perawatan lebih cepat untuk mengembalikan efisiensi mesin.
9. Mencegah Kerusakan Lebih Lanjut
Fungsi terakhir MIL untuk dapat mencegah kerusakan lebih lanjut. Hanya dengan memberi peringatan dini, maka lampu tersebut akan membantu pengemudi untuk mengetahui serta menangani masalah sebelum menjadi lebih serius.
Contohnya saja, jika masalah pada sistem pembakaran dibiarkan, maka bisa menyebabkan kerusakan pada komponen mesin yang lebih mahal untuk diperbaiki.
Oleh karena itu, memeriksakan kendaraan segera setelah lampu check engine menyala, maka pengemudi dapat mencegah kerusakan yang lebih parah.
Perlu diketahui, MIL biasanya mempunyai dua tingkat peringatan. Apabila lampu menyala terus-menerus, maka ini menandakan masalah yang tidak mendesak tetapi perlu diperiksa.
Namun, apabila lampu indikator check engine berkedip, hal ini mengindikasikan masalah serius yang dapat merusak mesin dan membutuhkan perhatian segera.