• May 12, 2024

Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya Kista Endometriosis

Penyakit kista endometriosis mungkin terdengar asing bagi Anda. Padahal sebenarnya penyakit ini dialami banyak wanita. Apakah benar demikian? Pastinya banyak wanita yang pernah mengalami masalah pada saat menstruasi. Keluhannya cukup beragam, mulai dari nyeri hebat, durasi haid yang lebih lama, frekuensi darah haid yang berlebihan dan masih banyak lagi.

Jika masih dalam kategori nyeri bisa ditahan, mungkin bisa ditolerir. Namun jika keluhan haid tersebut sudah tidak normal dan bahkan cukup mengganggu aktifitas, maka sebaiknya perlu diambil tindakan. Karena bisa jadi memang terdapat masalah pada sistem reproduksi Anda.

Pengertian dan Gejala Penyakit Kista Endometriosis

Haid merupakan sebuah siklus yang pasti akan dialami semua wanita. Selama tidak muncul masalah serius atau keluhan yang mengganggu tentu tidak menjadi masalah. Namun berbeda jika haid menyebabkan berbagai dampak yang membuat aktivitas menjadi terganggu, tentu tidak boleh diabaikan begitu saja.

Diluaran sana pasti masih banyak wanita yang mengabaikan nyeri haid. Hal tersebut dianggap biasa karena dialami hampir semua wanita. Namun sebenarnya nyeri haid jika sudah berlebihan, patut untuk diwaspadai karena bisa jadi itu merupakan pertanda bahwa Anda menderita kista khususnya endometriosis.

1. Pengertian Kista Endometriosis

Di dalam sistem reproduksi wanita terdapat istilah endometrium, yaitu sebuah jaringan yang berfungsi untuk melapisi dinding rahim saat terjadi pembuahan, agar sel telur dapat menempel. Nantinya jika tidak terjadi pembuahan, maka secara alami endometrium ini akan meluruh dan keluar menjadi darah haid. Endometriosis bisa dikatakan sebagai kelainan pada sistem reproduksi.

Dimana endometrium yang tidak seharusnya luruh menjadi darah haid justru bertahan dan tumbuh diberbagai bagian seperti di dalam ovarium (indung telur), vagina, saluran kemih, usus dan tempat lainnya. Akibatnya jaringan endometrium tersebut menebal dan membentuk jaringan parut. Dimana bisa memicu reaksi nyeri haid dengan frekuensi ringan, sedang hingga berat.

2. Kenali Gejala Kista Endometriosis

Jika diatas sudah dijabarkan mengenai pengertiannya, maka tentu Anda juga wajib mengetahui tentang apa sajakah ciri atau gejala dari penyakit kista endometriosis ini.

  • Adanya nyeri perut sebelum, saat haid atau pasca haid
  • Durasi haid lebih dari 7hari (siklus normal haid)
  • Volume darah haid berlebihan
  • Mengalami kram pada perut selama haid
  • Muncul nyeri punggung atau pinggul
  • Merasakan nyeri ketika berhubungan intim
  • Badan terasa lelah saat menstruasi
  • Mengalami berbagai masalah pencernaan seperti sembelit, kembung, mual dan juga diare

Ketika Anda sedang menstruasi dan mengalami beberapa ciri diatas, maka sebaiknya jangan disepelekan. Karena bisa jadi merupakan gejala awal endometriosis, sehingga ada baiknya segara diambil tindakan agar dapat ditangani lebih lanjut.

Ketahui Faktor Penyebab Penyakit Kista Endometriosis

Dalam mengatasi sebuah penyakit, selain mengenai gejalanya tentu yang tak kalah diperhatikan adalah mengenai faktor pemicunya. Karena semua penyakit tentu saja tidak mungkin terjadi begitu saja, melainkan ada faktor penyebabnya. Begitu pula dengan penyakit kista endometriosis ini dimana juga terjadi akibat faktor seperti :

  1. Faktor Keturunan

    Salah satu faktor yang menyebabkan Anda berisiko menderita penyakit ini adalah adanya faktor keturunan alias genetik. Artinya jika dalam silsilah keluarga Anda ada anggota keluarga yang pernah menderita kista, maka besar kemungkinan Anda atau anggota keluarga lain juga berpeluang menderita penyakit yang sama.

  2. Adanya Gangguan Pada Hormonal

    Di dalam sistem reproduksi wanita, terdapat hormon estrogen dan progesteron. Jika kadar estrogen terlalu tinggi atau progesteron terlalu rendah, maka dapat memicu pertumbuhan jaringan endometrium ini.

  3. Gangguan Pada Sistem Imun

    Pada tubuh manusia terdapat sistem pertahanan tubuh atau imun yang tugasnya adalah mendeteksi zat asing atau kelainan yang terjadinya di dalam tubuh. Namun dalam kasus penderita kista ini, sistem kekebalan tubuhnya mengalami gangguan. Sehingga ketika terjadi abnormal pada endometrium, maka tubuh tidak mampu mendeteksi atau mengenalinya.

  4. Retrograde Menstruation

    Pada umumnya jaringan endometrium ini akan luruh menjadi darah haid jika tidak terjadi pembuahan pada sel telur. Namun pada kasus penderita kista coklat ini, darah haid kembali masuk kemudian mengendap dan membentuk jaringan parut atau endometriosis.

Keempat faktor diatas diduga menjadi pemicu terjadinya penyakit kista pada sistem reproduksi wanita. Sehingga jika Anda menderita endometriosis, maka bisa jadi disebabkan oleh satu atau beberapa faktor tersebut.

Pengobatan Mengobati Penyakit Kista Endometriosis

Pada penderita kista ini, umumnya akan dilakukan metode pengobatan. Metode yang diterapkan tersebut berdasarkan tingkat keparahan masing – masing pasien. Namun beberapa langkah yang diambil, umumnya sebagai berikut.

  • Sesi tanya jawab kepada pasien untuk mengetahui riwayat kesehatan terutama yang berkaitan dengan masalah menstruasi.
  • Pemeriksaan fisik berupa USG perut (dari luar), USG transvaginal (untuk yang sudah menikah atau sudah aktif secara seksual) dan USG transrektal (bagi yang belum menikah atau belum aktif secara seksual).
  • Memberikan obat untuk meredakan nyeri haid.
  • Penerapan terapi hormon melalui suntik hormon injeksi.
  • Melakukan tindakan operasi, operasi laparoskopi (untuk kista yang masih belum parah atau biasanya diterapkan bagi yang masih ingin hamil atau belum menikah) serta operasi besar jika tingkah keparahan penyakit kista endometriosis sudah parah dan harus dilakukan pengangkatan ovarium.

Penanganan dan pengobatan antara satu pasien dengan pasien lain mungkin alan berbeda. Semua tergantung dari seberapa tingkat keparahannya. Umumnya sebelum dokter mengambil tindakan, akan mempertimbangkan berbagai faktor seperti usia pasien dan kondisi pasien yang sudah menikah atau belum.

Jika mengalami tindakan operasi, biasanya pasien akan disarankan untuk melakukan kontrol rutin untuk memastikan perkembangan kistanya. Selain itu, pasien juga diwajibkan menjaga pola hidup dan pola makan sehat agar memperkecil risiko kambuh dari penyakit kista endometriosis ini.